Momen anak mulai merasakan makan dimulai pada usia 6-12 bulan. Dalam rentang waktu ini, anak diperkenalkan makanan yang bertekstur lembut dan halus. Sepert buah, biskuit bayi yang diencerkan, atau makanan bubur khusu bayi dan anak. Perkenalan makanan pun harus dilakukan perlahan supaya anak beradaptasi dengan rasa makanan.
Namun, ada kalanya, pada waktu tertentu, anak sulit makan. Sebagai orangtua terkadang merasa panik saat anak sulit atau menolak diberi makanan.
Untuk itu para ibu harus pintar menyiasati agar anak mudah makan. Dengan berbagai strategi agar anak mau makan dan menyukai makanan yang disajikan oleh Anda.
Sajikan Makanan Semenarik Mungkin
Jika usia anak masih 6 bulan hingg 15 bulan tentu anak belum mengenal arti makanan yang menarik. Yang menarik di usianya biasanya hanyalah variasi warna dan bentuk yang akan memudahkan mengingatnya sebagai makanan yang enak atau tidak enak menurut versi anak. Jadi mulailah para ibu untuk berkreasi memberikan bentuk dan variasi warna pada makanan yang akan di berikan kepada anak.
- Usia 6 bulan – hingga 15 bulan berilah variasi warna pada anak dan bentuknya seperti pemberian makanan pisang dang di beri di wadah makanan lucu ditambaha jus apel atau alpukat.
- Usia 15 bulan keatas, ibu harus mulai berkreatif dalam menyajikan bentuk makanan yang disajikan. Misalnya sajian nasi berbentuk panda atau ikan, kemudian menu lainnya yang disajikan seperti bentuk-bentuk lucu akan menggugah anak untuk makan.
Buat Situasi Makan Yang Menyenangkan
Dulu para orangtua selalu menerapkan makan bersama di meja makan kepada anaknya, atau menyuapi anak di dalam rumah dan berfokus pada anak harus menghabiskan makanan saja yang sifatnya ibu jadi memaksa anak. Sekarang para ibu bisa menyiasati anak untuk mau makan dengan menikmati suasana permainan ditaman bermain, sambil bertemu dengan teman-temannya. Selain itu menikmati makanan sambil menonton acara yang disukai anak. Sehingga anak akan merasa menyenangkan saat makan dengan disesuaikan suasana lain yang mungkin menjadi hobinya.
Biasakan Makan Secara Teratur
Selain memberikan suasana makan yang berbeda para ibu juga perlu memulai kedisplinan dengan memberikan makan anak secara teratur. Jadi jika Anda menjadwalkan makan pada anak sehari 3 kali waktu makan, maka Anda perlu membuat jadwal makan untuk anak. Misalnya jam 8 pagi, jam 1 siang dan jam 6 sore. Jadi usahakan untuk teratur dalam memberikan anak makan, dan jangan memberikan anak makan kembali setelah 30 menit hingga 1 jam anaka selesai makan. Karena kondisi anak setelah makan akan terasa kenyang dan tidak selera untuk mencicipi makanan yang Anda berikan.
Carilah Tempat Yang Menyenangkan Bagi Anak
Selain situasi yang menyenangkan saat anak akan makan, tentu mengajak anak makan ditempat yang menyenangkan juga bisa menambah semangat dan selera anak untuk makan. Anda bisa kreatif mengajak anak untuk makan ditaman bermain atau di area restaurant makan bersama Anda.
Selingi Dengan Permainan Saat Makan
Jika Anda hanya memiliki rumah sebagai tempat yang menyenangkan untuk anak makan, karena mungkin kondisi di luar rumah dengan cuaca yang kurang bagus atau area berdebu disekitaran pabrik. Memilih rumah sebagai tempat makan tentu akan membuat anak menjadi bosan impactnya pada penolakan makan, karena hanya itu yang bisa dilakukan anak. Maka mulailah untuk kreatif membuat permainan dirumah saat mau makan. Misalnya makan sambil bermain lego membuat sebuah bangunan, makan sambil bermain bercerita dongeng dengan sebuah boneka.
Berikan Makanan Yang Bervariasi & Berwarna
Beberapa anak cenderung terkenal dengan bosan dengan rasa dan warna pada makanan yang disajikan oleh ibunya. Menyiasati hal ini tentunya Anda sebagai seorang ibu harus kreatif dalam memberikan menu makanan pada anak dengan memperhatikan variasi rasa, warna, dan bentuk. Caranya untuk variasi makanan bisa sering-sering kunjungi mbah youtube, karena pada setiap video tutorial biasanya banyak variasi menu makanan dari mulai rasa, bentuk dan warna yang di share. Setelahnya Anda bisa praktekkan dan dibuatkan jadwal menu yang akan disajikan.
Bagaimana para ibu sudah punya siasat agar anak tidak menolak untuk makan, maka saatnya mempraktekkannya secara perlahan-lahan. Dan tentunya harus sabar dan penuh dengan pengertian menghadapi tingkah laku anak kita yang penuh dengan perilaku-perilaku baru setiap harinya.