Sebenarnya judul artikel saya kali ini terinspirasi dengan pengalaman saya langsung yang pernah posting di artikel Vondanote terkait Off-nya menulis selama beberapa bulan belakangan ini. Inspirasi menetapkan diri untuk mundur dari promosi yang di berikan kantor oleh saya menghadirkan tulisan ini.
Dan bukan berarti Anda harus menolak atau berprasangka negative terlebih dahulu, namun saya rasa sangatlah penting mempertimbangkan segala sesuatu setelah apapun hal yang kita ambil tanpa pertimbangan. Bukan berarti juga menolak rejeki sang pencipta dari maksud tulisan ini, yang lebih penting adalah hasil analisa yang berujung pada target dan tujuan hidup Anda sesuai.
Artikel ini sebenarnya diperuntukkan untuk kaum wanita yang berkarir dikantor dan juga sekaligus menjadi ibu rumah tangga. Urusan kerjaan sudah banyak menyita waktu yang lebih banyak daripada urusan keluarga, tapi TOP banget buat ibu-ibu yang berkarir dikantor bisa balance antara urusan keluarga dan kantor. Jadi semua pekerjaan terselesaikan dan terpenuhi dengan baik. Namun ketika Anda mendapat promosi dari kantor tentu sangatlah galau, yakin deh karena saya juga mengalami hal tersebut.
Berikut beberapa kegalauan yang muncul saat mempertimbangkan promosi:
- Kesempatan promosi nggak datang dua kali.
- Promosi pasti kerjaan dan tanggungjawab makin tinggi, tentu loyalitas berbicara dalam opsi ini.
- Promosi dapat kenaikan gaji dan bonus, ini yang jadi incaran utama bahkan menutup mata yang lain sebagai bahan pertimbangan Anda.
- Promosi akan banyak waktu yang tidak bisa saya berikan ke keluarga.
- Promosi memulai belajar kembali dari nol menjadi seorang pemimpin.
- Dari kegalauan tersebut sebaiknya Anda menganalisa dan mempertimbangkannya terlebih dahulu.
Analisa Menerima Promosi
Buatlah list plus dan minus jika Anda menerima tawaran dan menolak tawaran promosi. Lakukan analisa dan ambil keputusan dari hasil analisa.
Komunikasi Dengan Suami atau Keluarga
Karena kita punya suami maka sebaiknya segala keputusan tetap dikomunikasikan dengan suami. Ceritakan tentang promosi kantor yang Anda dapatkan ke suami dan ceritakan analisa yang Anda buat serta hasilnya. Komunikasikan dengan suami Anda sebagai partner karena jika Anda memilih menerima promosi maka suami harus tahu plus dan minus ataupun perubahan dalam keluarga.
Mungkin Anda tidak sempat memasak kembali atau pulang akan lebih malam dan lainnya. Semua ini harus dikomunikasikan secara terbuka karena suami sebagai partner juga punya hak untuk memberikan input atau masukan dari hasil analisa Anda.
Tetapkan Pilihan & Buat Aturan Baru
Dari hasil analisa yang dipilih dan komunikasi dengan suami, maka Anda sudah yakin dan berkomitmen dengan keputusan yang dibuat. Tentu setelahnya Anda harus membuat aturan baru dari hasil pilihan.
Misalkan hasil keputusan Anda menerima promosi, Anda perlu membuat schedule memasak, mengurus anak, dan target-target dalam menyelesaikan pekerjaan kantor. Selain itu diperlukan juga schedule untuk liburan keluarga, agar keluarga merasa tidak ada perbedaan perhatian Anda saat mengambil keputusan promosi di kantor.
Misalkan hasil keputusan Anda menolak promosi, Anda perlu juga membuat schedule misalnya jenis usaha yang akan Anda lakukan dan bagaimana merealisasikan usaha tersebut.
Promosi tentunya bagian dari penambahan income untuk operational keluarga, semua orang tentu menginginkannya. Namun tidak ada salahnya jika Anda menolak karena ingin bisa fokus antara keluarga dan pekerjaan kantor, mungkin memilih usaha sebagai promosi juga bisa. Asalkan konsisten dan komitmen tetapi tentu jenis usahanya tidak mengganggu aktifitas di keluarga.
Berikut adalah tips dan strategi yang saya share, agar kedepannya keputusan yang Anda pilih tidak menyesal dan mengeluh.