Memiliki rumah sendiri dan terbebas dari kontraktor adalah mimpi semua orang. Saat ini untuk membeli dan memiliki rumah adalah hal yang sulit, karena nilai pendapatan yang tidak terlalu meningkat significant ditambahan dengan nila harga rumah yang semakin melambung.
Jika para orangtua kita bisa memiliki rumah di kawasan Jakarta atau pinggiran Jakarta dengan halaman yang luas dan membayara tunai, kini harga rumah dikawasan Jakarta sudah tidak mampu dimiliki oleh kita yang hanya bergaji 5 – 20 juta. Pasalnya nilai rumah di Jakarta sudah menembus angka milyaran rupiah dan nyatanya harga tersebut menjadi semakin tidak waras bagi diri kita.
Maka para pekerja yang bekerja di Jakarta lebih memilih untuk membeli rumah sesuai dengan kantong, yang biasanya letak lokasinya berada di pinggiran kota Jakarta yaitu BODETABEK. Mereka rata-rata mengambil rumah subsidi atau rumah komersil dengan mengguanakan KPR bank. Tentu dalam proses pengajuan KPR di Bank memiliki beberapa tahapan sebelum berakhir pada final AKAD KREDIT dari rumah yang kita beli.
Namun tidak semua bank akan mengapprove pengajuan KPR yang kita ajukan, nyatanya ada beberapa dari kita mungkin pernah merasakan ditolak pengajuan KPR-nya oleh Bank. Namun pernahkah anda bertanya atau meriview hal-hal apa saja yang membuat pengajuan KPR kita ditolak oleh Bank. Maka kita sebaiknya memperhatikan 3 hal ini sebelum mengajukan KPR di Bank:
Usia anda pada pengajuan KPR
Perhatikan usia anda saat mengajukan KPR, karena persyaratan pengajuan KPR yaitu 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun, dan 25 tahun. Tentu disesuaikan dengan batas usia pensiun anda dikantor. Jika anda berusia 45 tahun maka anda hanya boleh mengajukan KPR dengan perhitungan cicilan selama 10 tahun. Jika anda mengajukan kredit KPR sebagai pasangan suami istri maka perhatikan usia anda dan pasangan karena pihak bank akan menghitung lamannya cicilan yang bisa diajukan dari usia tertua diantara anda. Misalnya suami berusia 41 tahun dan istri berusia 30 tahun, maka lamanya cicilan yang di approve oleh bank yaitu 12 tahun atau 10 tahun bukan 15 tahun.
Perbesar Nilai Uang Muka
Sebuah bank akan lebih senang jika nilai uang muka yang dibayarkan oleh kita lebih bisa dari apada aturan baku bank BI yaitu 20%. Jika kita memperbesar nilai uang muka pembelian rumah, sebaiknya jumlah pembayaran uang muka yang dibayarkan adalah 30% dari nilai jual rumah. Besarnya nilai DP akan mempengaruhi nilai cicilan yang akan dikenakan ke kita akan semakin kecil. Biasanya besarnya uang muka yang dibayarkan akan berpengaruh bagi pihak bank dalam menghitung angka yang mampu anda cicil. Kemungkinan bank akan mengajukan untuk penambahan DP jika dirasa nilai cicilan kita masih terlalu besar atau melebihi 40% dari total gaji yang kita terima setiap bulannya.
Nilai Hutang & Ketepatan Pembayaran di Kartu Kredit Yang Kita Miliki
Sebaiknya kita melakukan pengecekan nilai hutang dan ketepatan waktu dalam pembayaran kartu kredit. Pihak bank biasanya akan memverifikasi nilai kredit pada kartu kredit kita dan konsistensi kita dalam melakukan pembayaran. Sangat di sarankan untuk menututup semua kartu kredit sebelum mengajukan proses pengajuan KPR ke Bank. Pihak bank biasanya akan mempertimbangkan ulang dalam mengapprove pengajuan KPR, jika kita memiliki banyak kartu kredit dan banyaknya nilai cicilan pada kartu kerdit tersebut. Perhitungan bank dalam mengapprove KPR seseorang yaitu jika orang tersebut masih dalam batas 40% nilai hutangnya dibank setelah pinjaman KPR masuk yang di hitung dari nilai gaji kita setiap bulannya. Misalnya jika akita memiliki gaji 10 juta maka nilai pinjaman kredut perbulannya yang di approve oleh bank adalah 4 juta tetapi jika anda memiliki kartu kredit dengan cicilan bulanan 2 juta maka kita tidak akan di approve oleh bank. Karena nilai hutang dibank jika di tambah hutang KPR melebihi 40%.
Penutup
Artikel ini menjelaskan hal-hal yang harus anda cermati sebelum mengajuan KPR di bank ,sehingga memberikan anda peluang untuk di approve pengajuan KPR-nya oleh pihak bank. Pada artikel tersebut anda bisa mengetahui alasan sebuah bank untuk menolak atau tidak mengapprove pengajuan KPR seseorang. Dengan demikian anda bisa membuat plan untuk mempersiapkan pengajuan KPR anda dari artikel tersebut.