Picture by : https://www.bostonherald.com
Di era tahun 1300-an, perang antar-kerajaan atau negara masih kerap terjadi dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah untuk memperluas daerah kekuasaan. Di zaman tersebut, Inggris sangat mendominasi daerah di Eropa. Prancis sendiri selama ratusan tahun juga berada dalam kungkungan Inggris pada saat itu.
Bahkan dalam sebuah perang yang dikenal dengan nama Hundred Yearโs War tersebut, dapat dihitung dengan jari berapa kali Prancis menang melawan Inggris dalam pertempuran. Dikarenakan hal itu, internal Kerajaan Prancis menjadi pecah karena menganggap King Charles VII tidak becus dalam memimpin Prancis.
Pada tahun 1415, Inggris mengepung daerah Prancis dan menduduki sebagian besar wilayahnya. Salah satu wilayah yang dikuasai oleh Inggris adalah daerah pedesaan di mana ada seorang dara belia berusia 13 tahun bernama Jeanne d’Arc. Dia adalah seorang anak petani yang sangat taat kepada agama.
Di saat pecah perang tersebut, suatu hari Jeanne mendengarkan bisikan-bisikan yang dia sendiri tidak mengetahui dari mana.ย Bahkan tidak jarang, Jeanne melihat ada seorang yang mirip dengan tuhannya, Yesus, seperti memberikan perintah kepadanya untuk bangkit dan ikut bertempur melawan tirani Inggris.
Di usianya yang masih sangat muda, Jeanne kemudian menghadap Robert de Baudricourt yang berposisi sebagai komandan garnisun. Jeanne juga mengatakan bahwa dia mendukung King Charles VII untuk bertempur melawan Inggris. Sayangnya, keinginannya untuk menjadi seorang prajurit itu ditolak karena dirasa dia adalah seorang wanita yang lemah dan tidak memiliki kemampuan tempur atau militer.
Pada tahun 1429, Jeanne kembali menemui Baudricourt dan mengatakan bahwa dirinya adalah utusan tuhan yang siap membela Prancis dan King Charles VII. Dikarenakan kengototannya itu, kemudian Baudricourt ingin menguji seberapa tangguh wanita mudah itu dan memberikan seekor kuda, baju zirah, senjata serta beberapa tentara yang mengawalnya untuk menjalan sebuah misi.
Jeanne pun kemudian tidak mau melewatkan kepercayaan yang diberikan dan langsung memotong rambutnya menjadi sangat pendek seperti pria, serta memangkas namanya menjadi hanya disebut Joan saja. Dan siapa sangka, Joan berhasil dalam menjalankan misi, sampai-sampai membuat tentara Inggris mundur jauh sampai melintasi Sungai Loire.
Picture by : https://grunge.com
Beberapa kemenangan diraihnya dan banyak orang yang mulai memberikan kepercayaan dan simpati kepada Joan. Sayangnya, keberuntungan Joan tidak bertahan lama. Saat berperang melawan pasukan Burgundi di Compiegne, Joan tertangkap dan kemudian ditahan di Kastil Bouvreuil. Di tempat tersebut, Joan diinterogasi selama berjam-jam dan disuruh untuk sumpah setia terhadap King Henry VI, sang penguasa Inggris.
Sayangnya, Joan bersikeras menolak dan mengatakan bahwa apa yang dia lakukan adalah perintah tuhan. Bahkan ketika dia disuruh untuk mengenakan baju wanita, Joan pun menolaknya berkali-kali. Sampai akhirnya, di persidangan, Joan kemudian diputuskan bersalah karena melawan King Henry VI dan dijatuhi hukuman bakar di sebuah tiang pada bulan Mei 1431.