Baru saja kita mendengar berita duka meninggalnya tokoh kuliner yang sering dikenal dengan jargon “MAKNYUS” saat menikmati kuliner pada sebuah acara di televisi. Namun beberapa tahun terakhir keberadaan pak Bondan dan acaranya tenggelam begitu saja dengan kemunculan berita dukanya.

Tak banyak aktifitas televisi yang diikuti oleh Pak Bondan setelah selesai masa kontraknya pada sebuah stasiun televisi tersebut. Rupanya Pak Bondan memilih untuk tetap dirumah menikmati masa pensiunnya dengan melakukan perawatan atas penyakit jantung yang dideritanya sejak tahun 2005. Tidak banyak yang tahu rekam jejak seorang Pak Bondan yang memang saat ini banyak mengikuti acara-acara kuliner.

Pak Bondan Nyatanya Bukanlah Seorang Pakar Kuliner Melainkan Seorang Jurnalis.

Pak Bondan adalah seorang jurnalis sebuah redaksi majalah di Indonesia, sepertinya darah menulisnya membuat dia menjadi sukses hingga menjadi pakar kuliner dalam sebuah acara Kuliner di televisi. Perjalanan dari sebuah membaca dan menulis adalah bagian yang mengantarkan seorang Pak Bondan menjadi sebuah pengusaha.

Perjalanan Karir Seorang Pak Bondan, Hingga Memutuskan Pensiun & Lanjut menjadi Penulis.

Dilansir dari sebuah media Bondan kecil hobi membaca dan sering berkunjung ke Perpustakaan Semarang. Semasa sekolah, Bondan sempat ingin meneruskan ke fakultas sastra namun keinginannya tersebut ditentang sang ibu. Akhirnya, dia mengalah dengan berkuliah di Fakultas Teknik Arsitektur, Universitas Diponegoro. Ternyata Pak Bondan tidak pernah menyelesaikan kulianya dan memilih menjadi fotografer Puspen Hankam di Jakarta hingga tahun 1970. Setelah itu Pak Bondan berpindah-pindah kerja, namun tak terlepas dari ruang lingkup komunikasi massa.

Inilah perjalanan Pak Bondan menjadi seorang jurnalis yang pengalaman-pengalamannya tersebut dia tuangkan menjadi sebuah cerpen berjudul Gazelle, yang kemudian memenangkan hadiah pertama lomba penulisan cerpen pada 1984.

Pada 1985, Bondan pernah menjadi pemimpin redaksi Majalah Swa yang merupakan majalah ekonomi. Namun tak sampai 2 tahun Pak Bondan di dapuk menjadi Presiden Ocean Beauty International, sebuah perusahaan makanan laut yang berbasis di Seattle Washington, Amerika Serikat pada 1987-1994.

Ditahun 1994 Pak Bondan memilih mengambil keputusan untuk pensiun dini dan kembali ke Indonesia. Kembalinya ke Indonesia Pak Bondan memilih untuk menggeluti kembali bidang jurnalis yang dia cintai. Dia merasa bahwa waktunya untuk rehat dari aktifitas yang mengharuskannya masuk pagi dan pulang malam hari tanpa memperhatikan keluarga. Di masa pensiun justru Pak Bondan merasa tidak terlalu sulit beradaptasi bahkan dia menyukai pekerjaannya sekarang seperti menjadi penulis. Dari menulis dia merasa bisa menghasilakan pendapatan yang sama bahkan lebih, dan jauh lebih sibuk dari sebelumnya.

Benar saja setelah memutuskan pensiun dan menjadi fulltime penulis Pak Bondan di dapuk oleh PT. Unilever untuk mendampingi sebuah acara kuliner yang di sponsori oleh Kecap Bango. Dari acaranya tersebut munculah jargon “MAKNYUS” yang tak lupa dia sebutkan saat melakukan shooting acara kuliner tersebut.

Menjadi Fulltime Menulis Membawa Pak Bondan Pada Kesuksessan

Jika fokus dan belajar pada suatu hal rasanya benar akan membawa seseorang pada kesuksessan. Ini terbukti dengan ketekunan seorang Pak Bondan yang memilih pensiun muda dan menekuni bidang menulis tentang pariwisata dan kuliner. Justru kesuksessan itu datang dimasa pensiunnya bukan di masa muda saat berkarir. Maka Gambaran kesuksessan bagi seorang Pak Bondan adalah memiliki banyak waktu luang untuk berkreasi, beraktifitas menyalurkan hobinya pada menulis.

Maka jika kita belajar untuk menekuni hobi dan passion yang kita miliki tentu hasilnya pun akan sama dengan yang di rasakan oleh Pak Bondan. Bagi anda yang menekuni bidang menulis maka teruslah menulis dan mengasah kreatifitas pada tulisan anda. Dan yang terpenting fokuslah untuk mendapatkan hasil yang maksimal walapun itu belum terjadi hingga saat ini, karena semua berdasarkan proses dan kelayakkan seleksi alam.