Tidak banyak terekspose sosok Hardinisa Syamitri atau yang dikenal dengan Bidan Icha, yang bertugas di plosok desa ini sukses mengenalkan hidup sehat bagi warga di Jorong Luak Bega, Talang Anau, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota. Bagi warga Desa Nagari Talang Anau keberadaannya sangat dibutuhkan dalam mengobati mereka yang sakit dan membutuhkan pengobatan.
Tepat tahun 2008 Bidan Icha diberikan kepercayaan bertugas untuk membantu menjadi bidan di Puskesmas Pembantu Desa Nagari Talang Anau, dan boleh dikatakan tugas pertaman begitu sulit dijalankan olehnya saat itu. Saat ditugaskan di pelosok desa, Icha sempat tak yakin bisa betah. Tak ada listrik dan sinyal telekomunikasi. Transportasi satu-satunya menuju ke kampung itu sana hanyalah ojek. Desa Nagari Talang Anau pada saat itu merupakan desa terpencil dan kurang memiliki fasilitas yang menunjang kehidupan masyarakat seperti listrik yang jarang dan kalaupun ada akan sering padam, selain itu tidak adanya jaringan telpon didesa tersebut membuat Bidan Ica sulit untuk berkomunikasi dengan masyarakat diluar desa tersebut.
Sosok Icha merasakan sulitnya mengubah persepsi warga tentang bidan, dan lebih memilih dukun dalam proses melahirkan.
Diawal kedatangannya Icha merasa bahwa kehadirannya tidak terlalu mendapat apresiasi warga desa atau bahkan warga kurang menyukai kehadirannya. Warga desa lebih mempercayai keberadaan dukun sebagai tempat berobat daripada pengobatan medis. Terutama pada saat melahirkan wrga lebih memilih ditangani oleh dukun beranak, bukan dirinya. Icha pun terkadang merasa sedih melihat warga yang mengacuhkan pertolongannya atau bahkan hanya melewatkan rumahnya ketika ada warga yang akan melahirkan.
Bidan Ica yang memang berpengalaman dalam bidang kebidanan merasa tidak mudah untuk membuka kepercayaan masyarakat di Desa Nagari Talang Anau untuk mau melakukan pengobatan di Puskesmas saat sakit atau menggunakan jasanya dalam proses melahirkan. Namun Ica tidak menyerah dengan keadaan tersebut Ica bertekad ingin membuat kemajuan di desa tersebut dan percaya dengan tenaga medis di Puskesmas.
Bidan Icha memberikan penyuluhan pada warga desa tentang pengobatan medis.
- Memberikan penyuluhan pada warga desa dengan mengikuti berbagai kegiatan masyarakat dan memberikan pencerahan kepada mereka tentang pengobatan medis.
- Merangkul para dukun beranak untuk menjadi partner saat proses melahirkan warga di desa. Sehingga ketika ada beberapa masalah saat proses melahirkan yang tidak bisa dilakukan oleh dukun beranak, Bidan Icha hadir untuk menolong dan memberikan penyuluhan pada warga. Wargapun mulai mempercayai kehadiran Bidan Icha dengan pengobatan medisnya.
- Memberikan penyuluhan pada warga lansia tentang menjaga kesehatan di usia tua. Diantaranya ia membangun Perkumpulan Seroja yang merupakan kepanjangan Sehat Rohani dan Jasmani, perkumpulan ini didirikan untuk para lansia berisi kegiatan senam lansia, olah vocal untuk lansia, dan pemerikasaan rutin bagi para lansia. Sejak ada senam lansia, kesadaran masyarakat akan kesehatan bertambah.
- Memperhatikan bahwa sebagian besar warga di Talang Anau berprofesi sebagai pembuat gula enau. Proses pembuatan gula enau yang belum higienis selama ini oleh warga, mulai ia berikan penyuluhan dan membina warga bagaimana cara membuat gula enau yang higenis. Sejak dikerjakan dengan memperhatikan higienitas, produk warga itu ternyata lebih mudah diterima pasar dan harganya juga semakin tinggi.
Hasil dari penyuluhan yang di lakukan oleh Bidan Icha pada akhirnya membuahkan hasil bagi warga Desa Talang Anau. Warga semakin mempercayai pengobatan medis sebagai cara untuk menyembuhkan penyakit. Warga desa mulai berkunjung ke Puskesmas untuk mengobati sakitnya dan membawa balitanya ke Posyandu untuk pengecekan kesehatan bayi-bayi di desa tersebut.
Selain itu atas kerja kerasnya memperkenalkan produk higenis dalam pembuatan gula enau, kini penjualan produk gula enau di desa tersebut memperhatikan higienis gula yang dijualnya. Sejak dikerjakan dengan memperhatikan higienitas, produk warga itu ternyata lebih mudah diterima pasar dan harganya juga semakin tinggi.
Atas kerja kerasnya tersebut, Icha memperoleh penghargaan Satu Indonesia Award yang disponsori pihak swasta pada 2013. Hingga saat ini, dialah satu-satunya orang asal Sumatera Barat yang menerima penghargaan itu. Sejak mendapatkan Satu Indonesia Award, pekerjaannya menjadi lebih ringan. Sebab, ada pembinaan berkelanjutan dari swasta.
Kini, warga setempat semakin percaya pada puskesmas. Bidan muda berusia 30 tahun ini berharap, warga desa dimanapun di Indonesia bisa memotivasi diri sendiri untuk hidup semakin sehat.
Penutup
Dengan kerjakeras dan semangat yang dilakukan oleh Bidan Icha membuahkan hasil yang akhirnya banyak dinikmati oleh warga Desa Talang Anau. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesuksessan seseorang akan ditunjukkan dari hasil kerjakerasnya. Suksess bukan hanya ukuran sebuah materi dalam konsep bidan Icha, karena nayatanya baginya sukses adalah membuat masyarakat desanya menerapkan hidup sehat.